Pembangunan infrastruktur utamanya pembangunan jalan dan jembatan besar manfaatnya, untuk mendorong pembangunan sektor lainnya untuk meningkatkan derajat hidup manusia. Mengapa demikian? Karena melalui pembangunan jalan, daerah yang masih berupa hutan rimba atau yang belum terjamah manusia dapat dibuka. Dengan terbukanya wilayah tertentu maka akan ada hubungan antara manusia dari suatu tempat atau kampung yang satu dengan kampung yang lain. Dari hubungan ini lahirlah kebutuhan hidup untuk saling menghormati, menolong, saling mengenal sesama anggota masyarakat, dan juga akan tumbuh pemahaman dan kesadaran bahwa sejatinya kehidupan ini bukan saya saja atau kelompok kami saja tetapi juga ada manusia lain yang menjadi bagian dalam kehidupan ini. Ini disebut interaksi sosial, yang patut dibangun diantara sesama anggota masyarakat, dan dipertahankan nilai-nilai universal seperti kedamaian, persaudaraan, keadilan, kebenaran dan kejujuran. Manfaat lain dari keterbukaan isolasi wilayah adalah mendorong pembangunan kehidupan masyarakat yang lebih baik, utamanya peningkatan ekonomi masyarakat, mempermudah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan, juga menumbuhkan semangat pengabdian pegawai pemerintah di daerah distrik dan kampung.
Program ikutan dari pembangunan jalan adalah pembangunan rumah rakyat. Pola pembangunan rumah rakyat dibangun disepanjang jalan, di atas tanah adat masing-masing sehingga tidak ada permasalahan sengketa tanah. Jarak antara pembangunan rumah dengan jalan minimal berjarak 25 meter. Perumahan rakyat yang dibangun dilengkapi dengan sumur air bersih, tempat tidur, penerangan dengan solar sel. Jarak antar rumah minimal 100 meter.
Di samping pekarangan rumah ditanami:
- tanaman pangan: ubi kayu, ubi jalar (petatas), keladi, dan talas (bete)
- tanaman palawija: kacang hijau, kacang kedelai, kacang panjang, dan jagung
- tanaman buah: pepaya, pisang, rambutan, jeruk manis, guyawas, dan mangga
- tanaman obat: kumis kucing, antawali, samiroto, dan mayana
- tananam bumbu: bawang, rica, tomat, jahe, kunyit, dan lengkuas dan tanaman hias
- juga dipelihara ternak ayam dan babi
- serta dibuat kolam ikan air tawar.
Di depan rumah ditanami bunga-bunga, utamanya bunga puring sebagai tanaman bunga khas Papua.
Pada halaman belakang rumah ditanami tanaman jangka panjang yaitu kelapa, sagu, kakao, sukun, nangka, cempedak, pala, kopi dan/ atau karet.
Mengapa pembangunan perumahan rakyat itu penting? Karena rumah rakyat itu berfungsi sebagai tempat berteduh dari terik matahari dan hujan, selain itu berfungsi sebagai tempat ibadah, untuk memuliakan Tuhan, sebagai wahana pendidikan utamanya pembentukan watak dan kepribadian. Ini yang kita kenal dengan pendidikan dimulai dari keluarga. Juga sebagai tempat perwujudan kesehatan utamanya kesehatan lingkungan yang bersih dan ramah. Di halaman rumah ditanami ubi-ubian, sayur-sayuran dan buah-buahan yang diperuntukkan bagi kebutuhan hidup. Manusia membutuhkan makanan bergizi maka sejak kecil atau masih dalam kandungan ibu sudah harus disiapkan makanan yang bergizi, yaitu zat tenaga (karbohidrat) yang meliputi sagu, keladi, dan kasbi. Zat pembangun (protein) yang meliputi daging, ikan, dan kacang-kacangan. Zat pengatur (vitamin) meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan. Ketiga zat ini jika dipadukan dengan baik dan setiap hari dikonsumsi akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik sehingga ke depan menghasilkan generasi baru yang sehat dan cerdas.
Pembangunan rumah rakyat merupakan wujud harga diri. Karena setiap keluarga wajib memperoleh rumah sebagai tempat tinggal, sebab bila tidak mempunyai tempat tinggal bapak, ibu dan anak sulit untuk mengembangkan kehidupannya. Ini yang disebut harga diri dipertaruhkan karena kepala keluarga sudah mampu menyiapkan rumah bagi keluarganya.
Pola ini untuk dapat dipertimbangkan dalam penetapan program pada 40 Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua dan Papua Barat. Diutamakan bagi Kabupaten/ Kota yang telah membangun jalan, agar jalan yang telah terbangun dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membangun perumahan rakyat dan kebun secara terpadu dalam satu kawasan.
Contoh: Jalan Nabire-Enarotali yang telah dibangun oleh Pemerintah sepanjang 284 kilometer melalui Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Paniai, mohon dapat dipertimbangkan agar dapat membangun rumah di sepanjang jalan utama di wilayah tanah masing-masing kabupaten, sesuai dengan hak pemilik adat masing-masing orang. Pemerintah Daerah menyiapkan dana dalam APBD untuk pembangunan rumah rakyat, satu unit rumah berkisar antara 200-250 juta rupiah type 36.
Apabila masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk usaha tani dengan teratur maka ketahanan pangan dan gizi dapat terwujud menuju masyarakat yang sehat dan cerdas.
* Akhir Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar